Mengintip Proses Kemampuan Bayi Bisa Bicara

BICARA soal bayi memang selalu menarik, termasuk proses mereka bisa bicara. Terasa menggembirakan saat anak mampu menyebut kata “Mama” atau “Papa”.
Meski begitu, tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana proses anak sampai bisa bicara. Padahal, di balik kesuksesan anak bisa bicara dengan lancar, ada peran orangtua di dalamnya. Berikut informasi tentang hal tersebut, seperti dilansir Foxnews.


Bayi belajar bicara sedari dini
Bayi sedari dini sudah mengembangkan kemampuan bahasanya. Sebagai bukti, peneliti sudah menemukan bahwa bayi berumur enam bulan sudah memahami kata-kata yang diucapkan seseorang.
"Sementara pada umur tujuh bulan, bayi sudah bisa membedakan suara seseorang. Misalnya, apakah seseorang memakai bahasa ibu atau bahasa lain," ujar Patricia Kuhl, peneliti yang mengkaji topik ini.
Lebih lanjut, pada ulang tahun pertamanya, para bayi sudah mulai fokus pada suara yang mereka sering dengar. Para ilmuwan sendiri saat ini belum memiliki gambaran yang jelas mengenai bagaimana transisi yang terjadi saat bayi mendengarkan bahasa suara semua orang dan mengetahui "bahasa ibu".


Bayi banyak bicara semakin mengasah kemampuannya
Untuk bisa memahami transisi itu, Kuhl dan teman-temannya mengamati 57 bayi berusia tujuh, 11, sampai 12 bulan. Kemudian, aktivitas otak mereka diteliti dengan scanner sambil para peneliti membuat suara, seperti 'da', dari bahasa Inggris dan bahasa yang asing bagi mereka. Hasilnya, beberapa bagian otak yang terkait kemampuan bicara akan aktif, termasuk daerah broca, cerebellum, dan bagian pendengaran disebut gyrus temporal superior. (Baca: Hebatnya Hati, Jadikan Tubuh Sanggup Beraktivitas saat Puasa)
Pada bayi berumur tujuh bulan, bagian otak terkait perencaanan motorik bicara sudah aktif, baik saat mendengar suara yang sudah familiar ataupun baru. Namun, bayi yang lebih tua menunjukkan aktivasi lebih banyak ketimbang bayi berumur tujuh bulan saat mendengar suara orang asing.
Menurut peneliti, bayi yang lebih tua pada dasarnya bekerja lebih keras untuk memrediksi pergerakan yang perlu dilakukan saat mereka mendengara suara asing. Mereka menduga inilah bagian perencanaan motorik yang otak, yang mungkin memainkan peran dalam transisi bayi bisa membedakan bahasa semua orang. (Baca: Pentingnya bidan kontrol laju pertumbuhan penduduk)


Mengajak bayi bicara
Hasil penelitian tersebut menggarisbawahi betapa pentingnya berbicara dengan bayi. Pasalnya, aktif mengajak bayi berbicara mampu melatih bagian otak yang bertanggung jawab terhadap kemampuan bahasa mereka.
“Hasilnya biasanya melampaui apa yang sebelumnya kita pikirkan. Saat bayi tidak mengatakan apa-apa, mereka sebenarnya sedang mempersiapkan diri untuk dengan berlatih berbicara," terangnya dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science.
(fik)

View the original article here

0 comments

Post a Comment