Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof.Dr. Fasli Jalal, Ph.D, Sp.GK, mengatakan bahwa salah satu strategi yang disusun dalam menginvestasi generasi muda adalah memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif.
"Pendidikan kesehatan reproduksi disusun dengan tujuan penundaan usia nikah, juga untuk mengurangi tingkat kelahiran melalui program Genre (Generasi Berencana-red)," ucapnya saat konferensi pers "Seminar Hari Kependudukan Dunia" di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting dimulai sejak usia pendidikan. Oleh karena itu, Fasli mengutarakan bahwa program ini nantinya diterapkan ke seluruh institusi pendidikan formal dan non-formal, termasuk perguruan tinggi. (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)
"Program pendidikan kesehatan reproduksi pada institusi pendidikan ini nantinya akan dibantu melalui Konselor Teman Sebaya di Pusat Informasi dan Konseling Remaja," tuturnya.
Sementara, menurut Fasli, generasi muda sedang menjalani masa transisi menuju dewasa. Selama masa transisi tersebut, generasi muda mengalami berbagai peristiwa yang menentukan kesuksesan mereka di masa mendatang.
"Oleh karena itu, sudah seharusnya kita bekerjasama untuk membuat kebijakan serta program yang didedikasikan bagi generasi muda untuk menjamin kesejahteraan mereka," tutupnya.
(fik)
0 comments
Post a Comment