Pola Puasa Sehat untuk Diabetesi

PENDERITA diabetes yang berpuasa tentunya tidak boleh sembarang mengonsumsi makanan. Hal ini bisa menimbulkan komplikasi terhadap kadar gula darahnya.
Menurut Dr Benny Kurniawan, Marketing Manager PT Roche Indonesia, diabetesi punya pola makan khusus ketika puasa. Saat buka puasa, misalnya, diabetesi tidak boleh langsung mengonsumsi makanan dalam porsi berlebihan. Jika memaksa, gula darah akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan. (Baca: Jangan langsung makan besar usai konsumsi takjil)
"Polanya itu, 10 persen untuk jumlah konsumsi makanan saat berbuka puasa dan sebaiknya mengonsumsi yang manis dulu. Lalu, 40 persennya makanan berat setelah melakukan salat maghrib. Setelah salat tarawih atau sekitar jam 21.00, hanya boleh mengonsumsi makanan ringan sejumlah 10 persen," katanya di Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Diabetesi Pantang Olahraga Dekati Waktu Buka Puasa)
Sementara, untuk sahur, jumlah konsumsinya sebesar 40 persen. Menurut Dr Benny, jika diabetesi bisa menjalani pola makan tersebut dengan baik, mereka bisa memiliki cukup energi untuk menjalani aktivitas harian. Porsi 40 persen atau makanan berat tersebut, jenis makanannya harus bervariasi dan lengkap gizinya; sayur, buah, lauk, karbohidrat dan lemak. (Baca: Alasan Diabetesi "Haram" Puasa saat Gula Darah Tinggi
“Hindari juga mengonsumsi yang manis-manis saat sahur. Sebab, makanan manis akan bikin cepat kenyang, tapi cepat lapar lagi yang otomatis mempercepat penurunan gula darah. Kondisi ini pada akhirnya akan membuat fisiko seseorang lemas dan berisiko mengalami hipoglikema," pungkasnya.
(fik)

View the original article here

0 comments

Post a Comment